Senin, 03 Oktober 2011

Kawasan Wisata Terindah

Indonesia ( Negeriku Tercinta )

          Panorama alam indonesia yang masih asri merupakan pilihan utama untuk liburan anda sekeluarga. Betapa indahnya panorama negeri tercinta ini. Tidak hanya pantai tapi keindahan pegunungannya pun sangat menawan mata kita, udara pegunungan yang sejuk membuat kesegaran tersendiri bagi kita, di jamin anda tidak akan mau balik pulang. Karena itu marilah kita lihat kawasan wisata terindah yang ada di Indonesia :


Dan masih banyak lagi tempat - tempat wisata yang indah yang ada di Indonesia ini.

1. Pantai Kuta Bali 
adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di kabupaten Badung.
Pantai Kuta

Daerah ini merupakan sebuah destinasi turis mancanegara yang sangat termasyhur. Di Kuta sendiri banyak terdapat pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai Sunset Beach atau pantai matahari terbenam sebagai lawan dari pantai Sanur. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

Menurut sebuah sumber, katanya dulu pantai ini terkenal sebagai tempat pembuangan bagi penderita lepra serta dihuni oleh orang2 yang hobi sama ilmu hitam. terlepas dari benar tidaknya berita itu, yang jelas tempat ini skr jarang sepi.

Wilayah sekitar pantai seperti legian kini dipenuhi sarana2 pendukung seperti cafe, penginapan (dari yang ky losmen ampe hardrock), toko2 (dari mulai penjual pernah-pernik khas bali sampe barang2 berbau surfing yang harganya amit2 macam billabong, mall, dan tempat2 uji nyali (bukan uka2 ya.. maksud gw tuk maen slingshot dll). saking ramenya, sampe ada teroris yang menjadikan tempat ini sebagai sasaran bom. di tragedi 12 Oktober 2002, lebih dari 200 jiwa tewas terkena bom. kejadian ini pun berulang. tanggal 1 Oktober 2005, selain di Jimbaran, bom juga meledak di Raja Restoran Kuta. restoran dan toko2 sekeliling dalam radius 15 meter hancur.

2. Danau Toba
adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran luas 100km x 30km di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.

Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari cina sampai ke afrika selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 KM diatas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkan soal itu.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

3.Candi Borobudur 
dalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya “gunung” (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan “para Buddha” yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata “bara” dan “beduhur”. Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah “tinggi”, atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti “di atas”. Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.

Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.

Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau “nafsu rendah”. Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.

Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran Adibuddha. Patung yang diduga berasal dari stupa terbesar ini kini diletakkan dalam sebuah museum arkeologi, beberapa ratus meter dari candi Borobudur. Patung ini dikenal dengan nama unfinished Buddha.

Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.

Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala.

Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief-relief tentang wiracarita Ramayana. Ada pula relief-relief cerita jātaka.

Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur disetiap tingkatnya, mulainya disebelah kiri dan berakhir disebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.
Karmawibhangga

Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0 sudut tenggara) Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut, menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri ( serial ), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir – hidup – mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.

Lalitawistara

Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke 27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti “hukum” ,sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.

Jataka dan Awadana

Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari mahluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa / perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju keringkat ke buddha an.

Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.

Gandawyuha

Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke 2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.

4.Pantai Senggigi 
adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. 

Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah ditengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.
Sekitar setengah jam dengan berjalan kaki, para wisatawan dapat menjumpai Batu Bolong di pantai ini. Ini adalah sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di tepi pantai. Menurut legenda masyarakat setempat dahulu kala sering diadakan pengorbanan seorang perawan untuk dimakankan kepada ikan hiu di tempat ini. Legenda lain mengatakan dahulu banyak para wanita yang menerjunkan diri dari tempat ini ke laut karena patah hati. Dari tempat ini juga terlihat Gunung Agung di Pulau Bali.

Tidak jauh dari Batu Bolong terdapat makam seorang ulama. Ini merupakan tempat suci bagi para penganut Wetu Telu. Batu Layar ramai di kunjungi pada saat ” Lebaran Ketupat ” yang merupakan lebaran bagi orang yang berpuasa 1 minggu setelah lebaran Idul Fitri.

5.Bunaken 
adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia.
Pantai pulau Bunaken

Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Kelautan Manado Tua. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektar dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektar, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.

Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.

Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.

 6.Taman Impian Jaya Ancol 
merupakan sebuah objek wisata di Jakarta Utara. Pada 2006, Taman Impian Jaya Ancol berubah nama menjadi Ancol Jakarta Bay City. 

Sebagai kawasan wisata, Taman Impian Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Waktu itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Adriaan Valckenier, memiliki rumah peristirahatan sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata.

Sayangnya, ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, Ancol terlupakan. Sungai Ciliwung secara leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan ‘tempat jin buang anak.

Lalu, muncul usulan agar kawasan itu difungsikan menjadi daerah industri. Namun, usul itu ditolak mentah-mentah oleh Presiden Soekarno. Malah, Bung Karno ingin membangun kawasan itu sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkan kepada Gubernur DKI Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol. Proyek pembangunan ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu menjadi Gubernur Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir. Ciputra.

Kekhasan Taman Impian Jaya Ancol di awal-awal berdirinya ditandai dengan dibangunnya Teater Mobil pada tahun 1970. Sarana rekreasi berikut yang dibangun makin mempopulerkan keberadaan Taman Impian Jaya Ancol, tidak saja di kalangan masyarakat ibu kota, tetapi juga seluruh Indonesia.

Pembangunan berbagai proyek terus berlanjut hingga kini. Pedagang kaki lima ditata, hotel dibangun, lapangan golf, dan beragam permainan dihadirkan. Hal itu berarti sarana rekreasi dan hiburan di Taman Impian Jaya Ancol akan semakin lengkap. Pada tahun-tahun berikutnya, pengadaan sarana rekreasi dan hiburan diarahkan pada sarana hiburan berteknologi tinggi. Hal itu telah dimulai dengan dibangunnya kawasan Taman Impian “Dunia Fantasi” tahap I pada tahun 1985. Kini, Taman Impian Jaya Ancol yang berdiri pada lahan seluas 552 hektar, telah menjadi tempat wisata dan rekreasi permainan terbesar dan terlengkap di Indonesia.

7.TMII
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto.
Taman Mini Indonesia Indah

Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”, yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar.

8.Parangtritis
adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia yang terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta.
Parangtritis dilihat dari atas

Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup Krakal dan Pantai Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung – gunung pasir yang tinngi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. lokasi lain adalah pantai parang kusumo dimana di pantai tersebut terdapat tempat konon untuk pertemuan antara raja jogjakarta dengan ratu laut selatan. Pada hari-hari tertentu (biasa bulan suro) di sini dilakukan persembahan sesajian (Labuhan) bagi Ratu Laut Selatan atau dalam bahasa Jawa disebut Nyai Rara Kidul. Penduduk setempat percaya bahwa seseorang dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau muda jika berada di pantai ini. Pantai Parangtritis menjadi tempat kunjungan utama wisatawan terutama pada malam tahun baru Jawa (1 muharram/Suro). Di Parangtritis ada juga kereta kuda atau kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat.

9.Pantai Indah Pangandaran
adalah salah satu objek wisata pantai di Jawa Barat. Pantai ini terletak di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis.

Beberapa keistimewaan dari Pantai ini diantaranya :
  • Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
  • Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
  • Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
  • Tersedia tim penyelamat wisata pantai
  • Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
  • Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
  • Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran.
  • Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
10.Gunung Tangkuban Parahu 
adalah salah satu gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Maar atau perisai yang telah meletus 400 tahun lalu. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari.


Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.

Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Diantara tanda gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunung nya diantaranya adalah di kasawan Ciater, Subang.
Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga (kawah) besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m diatas permukaan laut merupakan sisa dari letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung sunda purba terhadap peristiwa pada saat itu.

11. Pantai Carocok Painan
Pantai ini memiliki pasir yang sangat bersih dan putih, memiliki tepi pantai yang landai sehingga bisa untuk berenang bagi anak anak dan juga orang dewasa, airnya sangat jernih sekali. Kawasan ini berhadapan dengan 2 buah pulau yaitu pulau kereta dan pulau cingkuak. Dari kejauhan juga nampak pulau semangki dengan pemandangan yang indah dan airnya yang sangat bersih.Objek Wisata Pantai Carocok berada di kota painan, Painan adalah ibukota Kabupaten Pesisir Selatan sekaligus ibukota kecamatan IV Jurai, jaraknya dari kota Padang hanya ± 75 Km, jika bepergian pakai mobil atau motor hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan.

Ada beberapa pilihan untuk mencapai destinasi ini, mulai dengan menyewa kendaraan, atau bisa juga dengan menggunakan kendaraan umum. Untuk menggunakan bis umum bisa dengan menumpang bis jurusan pesisir selatan (Painan), lalu turun di gapuran masuk yang merupakan satu-satunya akses ke Pantai Carocok, setelah itu dilanjutkan dengan ojek menuju kawasan destinasi.

Setelah persiapan dianggap cukup, berangkatlah saya bersama sahabat untuk memulai petualangan menuju Painan. Sepanjang perjalanan banyak pemandangan yang bisa dinikmati, mulai dari melihat deretan kapal di Teluk Bayur, lalu hijaunya hamparan persawahan serta wangi buah Durian yang dijajakan di beberapa lokasi di sepanjang perjalanan. Namun, sayangnya hasrat untuk mencoba Durian di ranah Minang harus ditunda mengingat rekan-rekan seperjalanan kali ini tidak terlalu berminat.

Menjelang siang, akhirnya tanpa susah payah tibalah saya di Pantai Carocok Painan. Tidak terlalu sulit untuk menemukan lokasi, karena dua kilometer setelah melewati pasar Painan, maka langsung merapat ke bibir dermaga dan parkiran destinasi.

Benar juga tentang semua testimonial yang diberikan untuk destinasi ini, dua jam lebih perjalanan tertuntaskan dengan keindahan yang tersaji di hadapan. Pantai dengan hamparan pasir putih dan bersih langsung memenuhi kornea mata. Tak beralasan jika seorang teman pernah mengatakan bahwa Pantai Carocok memiliki keindahan seperti pantai Genting Island di Malaysia ketika belum dikelola secara profesional. Tapi jangan tergesa-gesa dulu, ada kewajiban untuk membayar retribusi masuk kawasan dengan Rp. 3.000,- saja per pengunjung. Setelah itu barulah bisa sepuasnya menikmati keindahan destinasi.

Pantai nan besih dan putih menjadikan pantai ini nyaman untuk dikunjungi, terlebih dengan tepi pantai yang landai asyik untuk berenang bersama keluarga, ditambah airnya yang jernih membuat keceriaan bersama. Selain itu, ada sajian yang mempesona dari destinasi ini. Pantai Carocok dilindungi dua pulau kecil, yaitu Pulau Kereta dan Pulau Cingkuak, tidak hanya itu dari kejauhan nampak pula Pulau Semangki.

Pulau Kereta memiliki keunikan tersendiri, karena ia tersambung dengan pulau karang dan ujung Bukit Langkisau. Dahulu pulau karang Kereta hanya bisa dikunjungi jika air sedang surut, tetapi sejak dibangun jembatan pulau ini bisa dikunjungi kapan saja. Menurut cerita tetua dan masyarakat setempat nama Pulau Kereta diambil dari bentuk batu karang yang menyerupai jejak roda sepeda (kereta) yang terdapat di ujung selatan pulau. Namun, kesimpang siuran cerita tentang asal jejak tersebut menjadi tidak pasti, ada yang menyebutnya sebagai jejak sepeda orang Potugis, ada pula yang menyatakan bahwa jejak tersebut merupakan peninggalan tuan-tuan Belanda yang mendarat di pulau Kereta sebelum masuk ke Painan. Bagaimanapun cerita dibalik itu, keindahan dan romantisme pulau ini tetap menjadi daya tarik. Bahkan pemerintah daerah bersama sekelompok masyarakat mulai menambah fasilitas dengan flying fox bagi pengunjung. Tidak tanggung-tanggung, flying fox merentang sepanjang kurang lebih 300 meter dari pulau Kereta ke bagian barat Pantai Carocok menjadikan fasilitas ini wajib dicoba.

Jika, kita memandang ke arah barat maka terdapat sebuah pulau kecil yang konon memiliki sejarah. Pulau tersebut dikenal oleh masyarakat bernama Pulau Cingkuk. Di pulau ini masih dapat dijumpai bekas reruntuhan Benteng Portugis. Berdasarkan cerita, waktu pertama kali Portugis datang di pesisir Pulau Sumatera, Pulau Cingkuklah tempat pendaratan pertamanya. Bukti lain keberadaan tersebut dengan terdapatnya sebuah makam orang berkebangsaan Portugis di pulau tersebut.

Bagi para pengunjung bisa dengan mudah untuk menginjakkan kakinya di pulau Cingkuk dengan hanya membayar Rp. 10.000 saja untuk jasa penyeberangan menuju dan kembali dari Pulau Cingkuk. Tidak perlu khawatir, karena jasa penyeberangan menggunakan perahu bermesin tempel dan senantiasa selalu ada di titik penyeberangan. Setiba di pulau Cingkuk, banyak aktivitas yang bisa dilakukan, mulai dari berenang, menyelam, memancing, bahkan melakukan foto pre wedding pun bisa dilakukan di sana. Hamparan pasir putih dengan airnya yang jernih dan gelombang tenang menjadikan diri betah berlama-lama. Namun, jika perut terasa lapar, kita harus menahannya karena di lokasi ini sulit mencari tempat makan yang nyaman, yang tersedia hanyalah pedagang asongan yang menjajakan mie instan dalam kemasan dan minuman seadanya. Diakhir pekan, ada fasilitas banana boat  dan jetski yang bisa digunakan oleh pengunjung dengan membayar sewa mulai dari Rp. 10.000,- per orang.

Nah, tunggu apa lagi, segera tuntaskan penasaran dengan mengunjungi destinasi ini. Sementara itu, karena sudah semakin sore maka saya bersama sahabat harus kembali ke kota Padang. Destinasi kali ini memberikan nuansa berbeda, walaupun minimnya sentuhan membuat Pantai Carocok tetap menjadi lokasi yang begitu asyik dikunjungi untuk melepas kepenatan dari aktivitas rutin. Suasana yang bersahabat dan aroma air laut yang dibawa angin menjadikan Carocok masuk dalam destinasi terbaik saya.

12. Gunung Rinjani 
Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya.Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur. 
Pendakian
Gunung Rinjani Terletak di pulau Lombok, Untuk menuju Gunung Rinjani, anda dapat menggunakan bus langsung Jakarta-Mataram, setelah sampai di mataram anda menuju ke desa sembalun atau bisa juga ke desa senaru menggunakan kendaraan setempat.atau menggunakan penerbangan dari Jakarta, Surabaya, dan Denpasar menuju ke bandara selaparang mataram - Lombok.
Rinjani memiliki panaroma paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta alam.

Suhu udara rata-rata sekitar 20 °C; terendah 12 °C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus.
Selain puncak, tempat yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau terletak di ketinggian 2.000m dpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua entry point terdekat di ketinggian 600m dpl dan 1.150m dpl).Kebanyakan pendaki memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengakhiri pendakian di senaru, karena bisa menghemat 700m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat dianjurkan. 

Dari Rute Senaru tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir punggungan di ketinggian 2.641m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan utk berendam di kolam air panas dan mancing.
 

   kesabaran dan "passion". Keseluruhan perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau 
   jika   
   hendak melihat dua objek      lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah
   baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan.   Persiapan logistik sangat diperlukan,  
   tetapi  untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. Tenda, sleeping bag, peralatan makan, 
   bahan makanan dan apa saja yang diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay- 
   homestay  yang menjamur di desa Senaru. 

Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara.

Pada lembah di sebelah barat Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak (2.008 m. dpl) yang airnya berbau belerang, suhunya berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Luas danau tersebut sekitar 1.100 hektar, kedalaman antara 160 - 230 meter. Di tengah-tengah danau ini muncul gunung baru vulkanik yang masih aktif dan terus berkembang.
Gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia (3.720 m. dpl), menyimpan berbagai misteri salah satu diantaranya yaitu tentang keberadaan Dewi Anjani. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Dewi Enjeni adalah Ratu jin penguasa Gunung Rinjani.Mereka meyakini bahwa Dewi Anjani lahir dari perkawinan manusia Sasak dengan jin, berparas cantik dan masih keturunan Raja Selaparang. Untuk menghormati Dewi Anjani, masyarakat sering mengadakan upacara religius di Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, dengan melepaskan ikan-ikan kecil yang terbuat dari emas tipis ke Danau Segara Anak.
 
13. Gunung Singgalang 
Gunung Singgalang yang berdampingan dengan dua gunung, yakni gunung Tandikek dan gunung Marapi berdiri gagah di wilayah Bukittinggi Sumatera Barat, dan istimewanya dengan Telaga Dewi nya di berada di ketinggian 2.762 mdpl, dengan air yang jernih dan biasanya bisa di jadikan tempat para pendaki membuka tenda pendakian.

Gunung Singgalang dapat ditempuh dari beberapa jalur. Namun, jalur yang terkenal adalah melewati desa Koto Baru dan Pandai Sikek. Dari desa Koto Baru kita akan menempuh rute ke Desa Pandai Sikek. Dari desa inilah titik tolak menuju Tower ( Pemancar RCTI dan TVRI yang terletak di pinggang gunung Singgalang ). Menuju Tower pemancar ini kita akan melewati jalan beraspal yang menanjak, makin dekat ke tower jalan nya semakin tidak baik dan penuh oleh kerikil - kerikil dan di samping kiri dan kanan nya terdapat ladang pertanian penduduk. Desa Pandai Sikat juga terkenal dengan ladang tebu dan tempat pembuatan saka ( gula merah ).

Setelah sampai di Tower pemancar kita bisa menjadikan daerah ini sebagai tempat peristirahatan ( shelter ) sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak. Dari tower, kita akan melewati hutan pimpiang sekitar 1 jam. Hutan ini terdiri dari tumbuhan pimpiang yang tinggi dan merunduk, sehingga mengharuskan pendaki untuk berjalan merunduk, dan bahkan sampai duduk dan merangkak. Akan tetapi saat sekarang, melewati hutan ini semakin mudah, karena bagian atas tumbuhan sudah dipotong jadi kita tidak perlu merunduk lagi melewatinya. Setelah melewati pimpiang kita akan menemukan tempat yang dinamakan “Mata Air I”, di tempat ini menurun ke bawah kita akan menemukan sungai yang di ambil airnya untuk perbekalan.

Dari mata air I kita akan menempuh rute yang menanjak sampai di cadas, dengan kemiringan rata - rata sekitar 45 derajat. Makin ke puncak kita akan menemukan banyak pohon pakis yang cantik dan melewati trek yang agak lembab dan hutan yang masih lebat. Di kiri atau kanan trek kita menemukan tiang listrik dan kabel - kabel yang bisa dijadikan panduan untuk sampai ke puncak. Namun bagi beberapa orang, hal ini sangat mengganggu.

Perjalanan menempuh rute sebelum cadas memakan waktu normal sekitar 5 jam tergantung cepat atau lambatnya pergerakan perjalanan kita. Dari cadas menuju puncak memakan waktu sekitar 1 jam. Cadas terdiri dari bebatuan padat berwarna kuning, yang ditumbuhi pepohonan berjenggot dan Rhododendron gunung, dan sesekali kita akan menjumpai bunga edelweis walaupun sangat jarang sekali ditemui dan memerlukan mata yang jeli untuk menemukannya. Di perjalanan nantinya kita juga akan menjumpai sebuah tugu yang dinamakan tuguGalapagos. Tugu ini di buat sebagai monumen akan hilangnya salah satu Siswa Pencinta Alam ( Sispala ) Galapagos SMA 1 Padang sekitar tahun 90 - an. “ Terbanglah kau wahai sang elang, ……” begitu bunyi awal kalimatnya.

Dari cadas ini kita bisa melihat pemandangan lepas ke arah Gunung Marapi yang terletak tepat di depan. Jika beruntung, kita bisa melihat kota Padang Panjang, Bukittinggi, dan danau Singkarak dari cadas. Namun, pada siang hari, gunung Singgalang sering diselimuti kabut. Jika ingin mendapatkan pemandangan eksotis lebih baik mendirikan tenda di cadas dan menyaksikan sunrise dan pemandangan eksotis lain di pagi hari. Setelah lewat dari cadas, kita akan memasuki kembali kawasan hutan yang lebih lembab dan pohon-pohon yang di selimuti lumut tebal. Tidak lama setelah itu kita sampai di Telaga Dewi. Telaga Dewi . Telaga Dewi sering di selimuti kabut. Mengelilingi telaga Dewi ini tidak memakan waktu yang cukup lama, namun pesona yang benar - benar alami dan eksotis akan membuat kita betah untuk berlama - lama di dalam hutannya yang lembab dan basah. Di sekitar telaga ini kita menemui hutan lumut yang sangat lebat dan ada beberapa tumbuhan kantong semar.

Banyak yang sampai di Singgalang hanya sampai di telaga Dewi saja. Namun masih ada lagi puncak Singgalang mencapai sekitar setengah sampai 1 jam lagi menunju puncak. Di puncak nya ini kita akan menemukan tower pemancar yang merupakan muara dari tiang - tiang listrik yang ditemui di sepanjang jalan.

14. Jam Gadang Bukitinggi 
Jam Gadang adalah landmark kota Bukittinggi dan provinsi Sumatra Barat di Indonesia. Simbol khas Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan karena usianya yang sudah puluhan tahun. Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota).Jam Gadang BukittinggiSimbol khas Bukittinggi dan Sumatera Barat ini  memiliki cerita dan keunikan dalam perjalanan sejarahnya. Hal tersebut dapat  ditelusuri dari ornamen pada Jam Gadang. Pada masa penjajahan Belanda, ornamen jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan.

Pada masa penjajahan Jepang ,  ornamen jam berubah menjadi klenteng. Sedangkan pada masa setelah kemerdekaan,  bentuknya ornamennya kembali berubah dengan bentuk gonjong rumah adat Minangkabau .

Angka-angka pada jam tersebut juga memiliki  keunikan. Angka empat pada angka Romawi biasanya tertulis dengan IV, namun di  Jam Gadang tertera dengan IIII.  Dari menara Jam Gadang, para wisatawan  bisa melihat panorama kota Bukittinggi yang  terdiri dari bukit, lembah dan bangunan berjejer di tengah kota yang sayang untuk dilewatkan.

Saat dibangun biaya seluruhnya mencapai 3.000 Gulden dengan penyesuaian dan renovasi dari waktu ke waktu. Saat jaman Belanda dan pertama kali dibangun atapnya berbentuk bulat dan diatasnya berdiri patung ayam jantan. Sedangkan saat masa jepang berubah lagi dengan berbentuk klenteng dan ketika Indonesia Merdeka berubah menjadi rumah adat Minangkabau. Setiap hari ratusan warga berusaha di lokasi Jam Gadang. Ada yang menjadi fotografer amatiran, ada yang berjualan balon, bahkan mencari muatan oto (kendaraan umum) untuk dibawa ke lokasi wisata lainnya di Bukittinggi.
"Jam Gadang ini selalu membawa berkah buat kami yang tiap hari bekerja sebagai tukang foto dan penjual balon di sini. Itu sebabnya jam ini menjadi jam kebesaran warga Minang," ujar Afrizal, salah seorang tukang potret amatir di sekitar Jam Gadang.Untuk mencapai lokasi ini, para wisatawan dapat menggunakan jalur darat. Dari kota Padang ke Bukittinggi, perjalanan dapat ditempuh selama lebih kurang 2 jam perjalanan menggunakan angkutan umum. Setelah sampai di kota Bukittinggi, perjalanan bisa dilanjutkan  dengan menggunakan angkutan kota  ke lokasi Jam Gadang.  

15. Air terjun Lembah Anai 


Salah satu dari sekian banyak sumber daya alam yang saat ini menjadi sebuah obyek wisata dan juga maskot pariwisata di Sumatera Barat adalah air terjun Lembah Anai. Air terjun atau yang biasa orang Minang sebut aia tajun atau aia mancua Lembah Anai ini terletak di pinggir jalur jalan trans Sumatera antara Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Air terjun yang berketinggian sekitar 35 meter ini merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam yang menuju daerah patahan Anai. Oleh pemerintah daerah setempat Lembah Anai sebenarnya dijadikan kawasan cagar alam yang berfungsi sebagai penyedia air, pengaturan tata air (banjir dan erosi), kestabilan iklim mikro, produsen oksigen dan penyerap CO2.
Namun, sebagai dampak dari menggeliatnya sektor pariwisata di tanah air yang menyebabkan banyak daerah berlomba-lomba memaksimalkan potensi daerahnya untuk menarik wisatawan, maka sebagian wilayah cagar alam ini akhirnya dijadikan sebagai obyek wisata.
Untuk memasuki kawasan air terjun Lembah Anai pengunjung hanya dikenai biaya yang relatif murah. Selanjutnya, jika ingin berada di dekat air terjun, harus berjalan lagi dan mendaki beberapa buah anak tangga serta melewati beberapa buah gazebo yang digunakan untuk beristirahat. Setelah sampai di lokasi, pengunjung dapat mendengarkan suara air terjun sambil menikmati keindahan alam dan suasahttp://berita.univpancasila.ac.id/adminweb/media.php?module=berita&act=tambahberitana pegunungan yang sejuk dan nyaman. Dan, bagi pengunjung yang ingin merasakan keindahan suara gemericik air pada malam hari, di sekitar lokasi air terjun juga tersedia areal untuk berkemah.

Di antara ke_15 itu baru 5 yang saya kunjungi , Pantai carocok, jam gadang, air terjun lembah anai, gunung singgalang nggak sampai mendaki, cuma ke rumah saudara di kaki gunung nya hihihihihihihihihihihi :D
....dan taman impian jaya ancol.
saya ingin melanjutkan liburan ke tempat lainnya..  :)
buat anda selamat " LIBURAN "

mohon maap kalau blog ini masih ada kekuranganya,, kritik dan saran dari anda sangat berguna